Picture
Indonesia kembali mendapatkan Doktor Tafsir dari Universitas Al-Azhar Mesir. Muhammad Zainul Majdi, MA yang saat ini menjabat Gubernur NTB period 2008-2013 berhasil meraih geral Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba’” atau Summa Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011. Sidang disertasi yang berlangsung 2,5 jam di Aula Syeikh Abdul Halim Mahmud Fakultas Ushuluddin Al-Azhar Cairo dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts dengan Judul Disertasi “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat”.

Disertasi setebal 1000 halaman tersebuut mendapat apresiasi luar biasa dari Al-Azhar dan oleh karenanya direkomendasikan untuk dicetak dan disebarluaskan oleh Al-Azhar Hadir dalam sidang Disertasi, Dubes RI di Mesir A.M. Fachir, Dekan Fak. Ushuluddin Al-Azhar, Wakil ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional dan ratusan Mahasiswa Indonesia di Mesir. Selesai siding, Duta Besar tidak lupa menyampaikan selamat kepada Dr. Zainul Majdi atas keberhasilannya tersebut, dan berharap agar upayanya menyelesaikan studi doktoral menjadi pemacu semangat ribuan mahasiswa Indonesia lainnya yang tengah melangsungkan studi di Al-Azhar. Dalam sidang yang istimewa ini, penguji Prof. Dr. Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts tetap kritis terhadap disertasi Zainal Majdi, baik dari segi tata bahasa dan kesalahan-kesalahan kecil lainnya. Sedangkan penguji lainnya Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi banyak memuji isi disertasi Zainal Majdi, baik dari segi metodologi penulisan dan isi disertasi, beliau menambahkan biasanya disertasi hanya membahas 1 surah saja, tapi disertasi Zainal Majdi membahas 11 surat dan seyogyanya bisa mendapatkan 11 gelar doktor. Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain. Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 2 Mataram, lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur’an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992). Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat “Jayyid Jiddan”. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad. kembali mendapatkan Doktor Tafsir dari Universitas Al-Azhar Mesir. Muhammad Zainul Majdi, MA yang saat ini menjabat Gubernur NTB period 2008-2013 berhasil meraih geral Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba’” atau Summa Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011. Sidang disertasi yang berlangsung 2,5 jam di Aula Syeikh Abdul Halim Mahmud Fakultas Ushuluddin Al-Azhar Cairo dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts dengan Judul Disertasi “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat”. Disertasi setebal 1000 halaman tersebuut mendapat apresiasi luar biasa dari Al-Azhar dan oleh karenanya direkomendasikan untuk dicetak dan disebarluaskan oleh Al-Azhar Hadir dalam sidang Disertasi, Dubes RI di Mesir A.M. Fachir, Dekan Fak. Ushuluddin Al-Azhar, Wakil ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional dan ratusan Mahasiswa Indonesia di Mesir. Selesai siding, Duta Besar tidak lupa menyampaikan selamat kepada Dr. Zainul Majdi atas keberhasilannya tersebut, dan berharap agar upayanya menyelesaikan studi doktoral menjadi pemacu semangat ribuan mahasiswa Indonesia lainnya yang tengah melangsungkan studi di Al-Azhar. Dalam sidang yang istimewa ini, penguji Prof. Dr. Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts tetap kritis terhadap disertasi Zainal Majdi, baik dari segi tata bahasa dan kesalahan-kesalahan kecil lainnya. Sedangkan penguji lainnya Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi banyak memuji isi disertasi Zainal Majdi, baik dari segi metodologi penulisan dan isi disertasi, beliau menambahkan biasanya disertasi hanya membahas 1 surah saja, tapi disertasi Zainal Majdi membahas 11 surat dan seyogyanya bisa mendapatkan 11 gelar doktor. Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain. Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 2 Mataram, lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur’an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992). Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat “Jayyid Jiddan”. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad. kembali mendapatkan Doktor Tafsir dari Universitas Al-Azhar Mesir. Muhammad Zainul Majdi, MA yang saat ini menjabat Gubernur NTB period 2008-2013 berhasil meraih geral Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba’” atau Summa Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011. Sidang disertasi yang berlangsung 2,5 jam di Aula Syeikh Abdul Halim Mahmud Fakultas Ushuluddin Al-Azhar Cairo dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts dengan Judul Disertasi “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat”. Disertasi setebal 1000 halaman tersebuut mendapat apresiasi luar biasa dari Al-Azhar dan oleh karenanya direkomendasikan untuk dicetak dan disebarluaskan oleh Al-Azhar Hadir dalam sidang Disertasi, Dubes RI di Mesir A.M. Fachir, Dekan Fak. Ushuluddin Al-Azhar, Wakil ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional dan ratusan Mahasiswa Indonesia di Mesir. Selesai siding, Duta Besar tidak lupa menyampaikan selamat kepada Dr. Zainul Majdi atas keberhasilannya tersebut, dan berharap agar upayanya menyelesaikan studi doktoral menjadi pemacu semangat ribuan mahasiswa Indonesia lainnya yang tengah melangsungkan studi di Al-Azhar. Dalam sidang yang istimewa ini, penguji Prof. Dr. Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts tetap kritis terhadap disertasi Zainal Majdi, baik dari segi tata bahasa dan kesalahan-kesalahan kecil lainnya. Sedangkan penguji lainnya Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi banyak memuji isi disertasi Zainal Majdi, baik dari segi metodologi penulisan dan isi disertasi, beliau menambahkan biasanya disertasi hanya membahas 1 surah saja, tapi disertasi Zainal Majdi membahas 11 surat dan seyogyanya bisa mendapatkan 11 gelar doktor. Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain. Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 2 Mataram, lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur’an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992). Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat “Jayyid Jiddan”. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad.

Diambil dari ” official Website of indonesian Embassy-Cairo oleh KM. Krens ( MA )


yusuf
6/6/2014 05:19:35 am

ha,,,,,,,mantap ,,,

Reply



Leave a Reply.